Jumat, 25 Juni 2010

Sekilas Potret Pondok Muhammadiyah Sangkal Putung Klaten

PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH
(MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL)
SANGKALPUTUNG KLATEN
“TOWARD THE CHANGE”

Pondok Pesantren Muhammadiyah (Muhammadiyah Boarding School) adalah salah satu lembaga pendidikan yang dikelola Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten. Istimewanya, lembaga ini juga merupakan satu-satunya lembaga bermodel boarding school (al madrasah ad dakhiliyyah) atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Pondok Pesantren yang dimiliki PDM Klaten.
Karena itu, sangat besar harapan PDM Klaten terhadap Pondok ini agar menjadi lembaga pencetak kader-kader Muhammadiyah yang loyal dan mumpuni di masa-masa yang akan datang. Oleh karena itulah dalam visi pondok disebutkan akan “Terwujudnya Kader Persyarikatan dan Ulama yang Beriman, berilmu, berwawasan luas, berakhlak mulia, mampu membaca kitab, berbahasa Arab-Inggris aktif, mandiri dan berjiwa wirausaha dan kepemimpinan”.
Di era sekarang, di mana arus globalisasi dan liberalisasi terasa semakin deras menerpa sendi-sendi pertahanan keimanan dan akhlaqul karimah umat Islam, khusunya para generasi muda, meningkatnya kasus tentang kenakalan remaja, pergaulan bebas, konsumsi miras dan narkoba, adalah hal-hal yang semakin meresahkan umat. Untuk membentengi generasi kita dari hal-hal demikian, maka salah satu lembaga penting, selain rumah dan masyarakat, adalah lembaga pendidikan. Model lembaga pendidikan yang dipandang ideal untuk membentuk keimanan, karakter, dan mental hidup anak adalah lembaga pendidikan berasrama (boarding school). Kenapa demikian, karena dalam boarding school para anak didik hidup 24 jam dalam sistem yang dirancang untuk membentuk karakter, keimanan, dan mental hidup anak didik.
Selain upaya pembentukan anak didik yang berkarakter, beriman, dan bermental hidup, mereka juga dididik menjadi kader persyarikatan. Sehingga mereka paham apa itu Muhammadiyah, tujuan dan bentuk gerakannya.
Maka, Pondok sangat memperhatikan berbagai kegiatan yang menanamkan loyalitas persyarikatan santri, seperti HW, Kemuhammadiyahan, IPM, Baitul Arqam, Tapak Suci, dan berpartisifasi dalam kegiatan lain yang menumbuhkan kecintaan terhadap persyarikatan.
Untuk merealisasikan harapan dan visi pondok di atas, maka pengelola dan pelaksana yang berkecimpung di pondok selalu berusaha mengupayakan terwujudnya harapan dan visi tersebut. Di antara upaya tersebut adalah:
1. Bidang keimanan, maka pondok sangat memperhatikan penanaman keimanan kepada para santri. Lewat materi aqidah yang ditunjang dengan mapel lain diharapkan tertanam keimanan yang kuat bagi para santri. Ditambah dengan kegiatan sehari-hari yang menunjang pemahaman tersebut, seperti shalat jama’ah lima waktu, tadarrus al-Quran, puasa senin-kamis, dan kegiatan lainnya.
2. Bidang keilmuan. Dalam hal ini pondok memberikan berbagai ilmu yang dipandang dapat menunjang keilmuwan para santri, seperti ilmu-ilmu pokok yang berupa alQuran (tafsir, tarjamah), al Hadits, fiqh, Bahasa Arab dan juga ilmu umum berupa, Bahasa Inggris, IPA, IPS, Matematika, PPkn, Bahasa Indonesia, dan ilmu penunjang lainnya.
3. Berwawasan luas, maka, seperti disebutkan sebelumnya, selain materi bermuatan agama, pondok juga memberikan materi umum. Pondok juga membekali santri dengan keterampilan TIK, olah raga, asah keterampilan, kaligrafi, qira’ah, rihlah ilmiyyah, dan mengikuti berbagai perlombaan yang dapat menembah wawasan para santri.
4. Bidang akhlak, maka pondok menanamkan disiplin yang baik untuk para santri yang salah satunya bertujuan menanamkan akhlaqul karimah bagi mereka. Disiplin berpakaian yang islami, berkata yang santun, dan berperilaku terpuji. Demikian pula dengan perilaku hidup sehari-hari, seperti cara makan dan minum yang baik, sopan santun kepada orang tua dan guru, menjalin ukhuwwah dengan sesama teman, memelihara kejujuran, serta tidak berperilaku sombong dan riya’.
5. kemampuan membaca kitab, maka pondok dalam kurikulumnya sudah mendesign bahwa mata pelajaran yang non-umum sejak kelas VII sudah berbahasa Arab. Dengan demikian para santri diharapkan terbiasa membaca dan akrab dengan kitab berbahasa Arab. Selain itu, untuk ke depannya, akan diadakan program kajian kitab, dalam arti membaca dan memahami kandungan suatu kitab pilihan yang akan dibimbing oleh ustadz yang mumpuni.
6. Berbahasa Arab-Inggris aktif. Untuk berjalannya sistem ini, setiap santri diwajibkan berbahasa Arab atau Inggris di lingkungan pondok pesantren. Untuk kelas VII, mereka mulai wajib berbahasa Arab-Inggris sejak semester kedua. Untuk menunjang program ini, para pembina (mudabbir) memberikan pengayaan kosa kata dan materi-materi tambahan yang berkaitan dengan pengembangan bahasa santri, seperti english lesson dan muhawarah.
7. Bidang ke-mandiri-an. Inilah salah satu keunggulan dari lembaga pendidikan berbasis boarding school (pondok). Di mana di dalamnya santri dididik untuk bisa hidup mandiri, sehingga mereka mempunyai mental hidup dan kemandirian. Dan sikap seperti ini tentu sangat mahal harganya di tengah budaya bangsa kita di mana sebagian generasi mudanya sudah kehilangan mental dan semangat hidup. Semuanya ingin serba instan dan cepat, tanpa igin bersakit-sakit melalui perjuangan dan pengorbanan. Sehingga muncul manusia-manusia yang gambang prustasi, apatis, stress, tidak punya haluan hidup, dan meningkatnya fenomena bunuh diri. Dengan demikian, para santri diharapkan tidak cengeng dan gampang menyerah, apa lagi rendah diri di kehidupan mereka.
8. Berjiwa wirausaha dan kepemimpinan, maka pondok berusaha menunbuhkan jiwa wirausaha dan leadership santri dengan melibatkan mereka di dunia kewirausahaan pondok. Seperti terlibat dalam pengelolaan koperasi santri, belanja keperluan dapur, dll. Selain itu jiwa kepemimpinan juga ditumbuhkan dengan berorganisasi secara live di lingkungan pondok. Maka para santri dilibatkan dalam kepengurusan IPM dalam beberapa bagian, seperti bagian bahasa, keamanan, kebersihan, dapur, kesehatan, tamu, dan lainnya.
Selain beberapa upaya tersebut, pondok juga selalu berbenah ke arah dalam dan luar. Di dalam dengan meningkatkan disiplin dan etos kerja baik para santri dan juga para ustadz dengan melakukan berbagai pembinaan dan koordinasi, juga pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM pondok. Keluar dengan cara terus menjaga hubungan sosial dengan masyarakat sekitar dan lembaga-lembaga terkait. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang membawa nama baik pondok dan wawasan sosial dan kelimuan di luar, seperti keikutsertaan dalam berbagai even dan perlombaan. Sehingga pondok ini dapat dipandang dan diperhitungkan keberadaannya oleh instansi-instansi terkait dan lembaga-lembaga pendidikan yang lainnya.
Demikian sekilas paparan exitensi dan program Pondok Pesantren Muhammadiyah (Muhammadiyah Boarding School) Sangkal Putung Klaten. Dengan harapan agar warga Muhammadiyah Klaten-Jateng Khususnya dan Indonesia umumnya bersama ikut mendukung dan membesarkan serta memberikan kepercayaanya kepada pondok ini sebagai lembaga pembentuk kader persyarikatan yang kita banggakan. Amin. Wallau a’lam bishshawab.

(Syahbana Daulay, M.Ag)

1 komentar:

zhk mengatakan...

ass, ini untuk/hingga tingkat sma juga ya pak?

Posting Komentar