Silaturrahim Pak Haedar Nashir
Pada hari Selasa, tanggal 18 Januari 2011, Dr. H. Haedar Nashir M.Si, Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersilaturrahim dengan para guru di kalangan sekolah Muhammadiyah Klaten, termasuk guru Pondok Pesantren Muhammadiyah Sangkal Putung Klaten. Pembinaan yang dilakukan di aula STAIM di lingkungan Pondok ini berlangsung khidmat dan memberikan pencerahan bagi guru-guru yang mengabdi di lembaga pendidikan Muhammadiyah. Itu terbukti dari pengakuan beberapa guru yang diberikan kesempatan bertanya dan menyampaikan pendapatnya.
Dalam taushiyahnya, Dr. H. Haedar Nashir menyampaikan peran Muhammadiyah dalam berbangsa dan bernegara. Betapa Muhammadiyah sudah memberikan kontibusi bagi negara ini bahkan sebelum Republik ini lahir. Maka kerja sama antara negara dan Muhammadiyah adalah suatu keniscayaan, karena hubungan yang saling menguntungkan di antara keduanya. Sejarah perjalanan Muhammadiyah di Republik ini, beliau sampaikan dari perspektif politik dan sosial agama.
Dalam rangka meningkatkan peran dan kinerja guru-guru di sekolah Muhammadiyah, menurut Haedar Nashir, paling tidak ada bebera hal yang perlu diperhatikan dan ditanamkan dalam diri masing-masing guru, yaitu:
Pertama, komitmen kemuhammadiyahan. Bahwa setiap guru yang mengabdi di sekolah Muhammadiyah, khususnya para guru DPK, hendaklah menguatkan komitmen bermuhammadiyah dalam dirinya. Berjuang dan menghidup-hidupi Muhammadiyah. Jangan menjadikan sekolah Muhammadiyah hanya sebagai tempat kerja dan sarana mendapat gaji.
Kedua, mengikuti sistem yang ada di Muhammadiyah. Bahwa setiap guru hendaklah mengabdi sesuai irama yang berjalan di Muhammadiyah. Jangan membawa sistem lain ke Muhammadiyah. Selain itu, bila ada ketidakberesan dalam realisasi sistem tadi, bukan keluar dan membesar-besarkan kekurangan tersebut, tapi hendaklah turun tangan bersama-sama memperbaiki sistem tadi.
Ketiga, aktif dalam kegiatan ranting atau cabang. Bahwa setiap guru hendaknya ikut aktif dalam kegiatan ranting ataupun cabang yang ada di wilayahnya. Bukan sebagai guru Muhammadiyah tapi tidak pernah mau tau dengan kegiatan Muhammadiyah yang ada di wilayahnya.
Dan yang Keempat, bahwa setiap guru juga diharapkan aktif dalam peran kebangsaan, karena Muhammadiyah didirikan juga tidak terlepas dari tujuan memajukan bangsa ini.
Para guru yang hadir sangat antusias dengan acara tersebut. Bahkan, menurut panitia, kursi yang disediakan tidak cukup menampung jumlah peserta yang diperkirakan sebelumnya. Mereka berharap acara seperti itu hendaknya dilakukan secara berkala dan terencana sehingga dapat mengokohkan komitmen para guru selaku warga Muhammadiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar